Soal & Jawaban Pretest Modul 2 Guru Penggerak 2024

Kunci Jawaban Pretest Modul 2 Calon Guru Penggerak (CGP) Tahun 2024 - Bagi Bapak / Ibu Calon Guru Penggerak Tahun 2024 yang akan mempelajari Modul 2.1. Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid, Bapak / Ibu akan diminta untuk mengerjakan Pretest CGP Modul 2 sebagai acuan sebelum mempelajari materi yang ada pada Modul 2.

Setelah menyelesaikan tahap Pretest, Bapak / Ibu akan mulai mempelajari materi dengan alur MERDEKA yaitu (Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan Aksi Nyata). Berikut ini adalah Contoh Soal Modul 2 CGP Tahun 2024 Beserta Jawaban.




Soal & Kunci Jawaban Calon Guru Penggerak Modul 2



1. Pernyataan manakah yang paling tepat untuk Pembelajaran Berdeferensiasi ?
A. Pembelajaran berdiferensiasi dapat diimplementasikan setelah guru menyelesaikan semua cakupan materi yang ada dalam standar kurikulum.
B. Pembelajaran berdiferensiasi mengharuskan guru untuk menyesuaikan standar kurikulum dengan tingkat kemampuan murid.
C. Pembelajaran berdiferensiasi diimplementasikan untuk mengakomodasi kebutuhan murid-murid yang tingkat pemahamannya “tinggi” dan “rendah”.
D Pembelajaran berdiferensiasi dilakukan dengan tujuan menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.
E. Pembelajaran berdiferensiasi harus merupakan respon atas masalah yang muncul dalam pembelajaran.


2. Perhatikan beberapa pernyataan aktivitas guru dalam kelas di bawah ini :
1. guru menggunakan beragam sumber bacaan
2. guru melakukan berbagai strategi pengelompokan siswa.
3. guru menggunakan media pembelajaran yang bervariasi
4. guru memberikan tugas yang lebih banyak untuk murid-murid yang memiliki kemampuan “tinggi”.
5. guru meminta siswa menunjukkan pemahaman dalam satu cara.
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, strategi pembelajaran berdiferensiasi yang tepat dilakukan guru adalah...
A. 3, 4 dan 5
B. 2, 3 dan 4
C. 1, 2 dan 3
D. 1, 3 dan 5
E. 1, 3 dan 5


3. Seorang guru memiliki 25 orang murid. Salah satu tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah : Murid mampu memahami tentang ciri-ciri makhluk hidup. Dari beberapa pernyataan penugasan di bawah ini, manakah yang menunjukkan pernyataan bahwa guru sedang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi produk ?
A. Memberi kesempatan murid untuk membuat diagram venn untuk membedakan ciri-ciri makhluk hidup dan tak hidup.
B. Meminta murid untuk memilih apakah ia akan bekerja secara individual atau berkelompok untuk menjawab beberapa kartu-kartu pertanyaan tantangan terkait materi ciri-ciri makhluk hidup
C. Menyediakan teks narasi tentang cici-ciri makhluk hidup yang berbeda-beda tingkat kesulitannya, mengorganisasikan materi pembelajaran ciri-ciri makhluk hidup secara berbeda-beda, menyiapkan penggalan materi tentang ciri-ciri makhluk hidup secara lebih sederhana
D. Meminta sebagian murid untuk membuat poster dan sebagian lainnya membuat presentasi power point tentang ciri-ciri makhluk hidup untuk menjelaskan pemahaman mereka.
E. Memberikan tugas kepada siswanya untuk membuat gambar tentang ciri-ciri makhluk hidup, atau membuat diagram alur ciri-ciri makhluk hidup, atau mencari artikel tentang ciri-ciri makhluk hidup


4. Guru yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelasnya akan melakukan hal-hal berikut ini :
A. Lebih sedikit memberikan instruksi dalam kelompok kecil
B. Lebih banyak memberikan instruksi dalam kelompok kecil
C. Lebih banyak memberikan instruksi baik kelompok besar maupun kelompok kecil
D. Lebih banyak memberikan instruksi dalam kelas (Kelompok besar)
E. Lebih sedikit memberikan instruksi dalam kelompok besar dan kelompok kecil


5. Pernyataan berikut ini yang paling tepat untuk Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah...
A.Pembelajaran secara kolaboratif oleh komunitas sekolah yang memungkinkan siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional
B. Pembelajaran secara kolaboratif sesuai dengan kerangka kompetensi pembelajaran sosial dan emosional CASEL dengan menggunakan pendekatan yang sistematis, tepat dan terkoordinasi
C.Keadaan emosional yang berkelanjutan, ditandai dengan sikap dan suasana hati yang positif, relasi positif dengan sesama murid dan guru, resiliensi, optimalisasi diri, serta tingkat kepuasan diri tinggi berkaitan dengan pengalaman belajar di sekolah
D. Pembelajaran yang dilakukan dengan tujuan menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid untuk mencapai well-being secara optimal
E. Pembelajaran yang menggunakan pendekatan yang sistematis yang menekankan pada pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang tepat serta terkoordinasi untuk semua murid


6. Seseorang yang menerapkan teknik berkesadaran penuh (mindfulness) diyakini mampu menjalankan aktivitasnya dengan baik. Berikut ini termasuk teknik mempraktikkan kesadaran penuh, kecuali...
A. Mengamati berbagai perasaan yang muncul
B. Memfokuskan diri pada 3 hal yang dapat dilihat, didengar, dan dirasakan
C. Menuliskan pikiran dan perasaan yang muncul saat ini tanpa menilainya
D. Menikmati pemandangan sambil membiarkan pikiran mengembara bebas
E. Mengungkapkan rasa terima kasih tentang 3 hal yang kita syukuri


7. Pada saat pembelajaran pada mata pelajaran IPA di kelas VIII di SMP Negeri Ceria, Bu Astuti sedang memimpin praktik pembedahan organ pencernaan hewan. Beliau aktif berkeliling ke setiap kelompok siswa yang sibuk bekerja dan belajar membedah tubuh hewan. Di satu kelompok yang sedang mempraktikkan pembedahan katak, ada siswa yang bernama Susi terlihat tidak aktif dan menjauh dari meja praktik. Dia tidak mau aktif dikarenakan merasa jijik dan geli. Bu Astuti mencoba mendekati Susi lalu menenangkannya. Bu Astuti meminta Susi untuk menarik nafas yang panjang dan berpikir positif tentang dirinya. Lalu Susi diminta untuk mencoba membantu tim semampunya. Dalam kaitan dengan Pembelajaran Sosial Emosional, bu Astuti telah membantu menumbuhkembangkan kompetensi … pada Susi.
A. Keterampilan berelasi
B. Kesadaran diri
C. Kesadaran sosial
D. Manajemen diri
E. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab


8. SMP Bahagia memiliki rombongan belajar yang cukup besar dan memiliki siswa sebanyak 648 orang. Guru-guru di sekolah berasal dari daerah setempat yang tidak begitu jauh jaraknya. Mereka saling bekerja sama untuk memfasilitasi siswa dan berusaha untuk meningkatkan prestasi sekolah.
Setiap akhir tahun, SMP Bahagia mengadakan pentas seni dan perpisahan bagi siswa kelas IX. Saat ini, panitia pentas seni sedang mengadakan persiapan di aula sekolah. Di sudut ruangan aula terlihat dua orang guru yaitu Pak Adi dan Pak Bandi yang sedang berdebat dan saling tidak mau mengalah. Mereka merasa paling cocok untuk menghias dinding panggung.
Pak Suhardi mencoba menengahi keduanya dengan berdiskusi mencari jalan terbaik. Akhirnya, Pak Bandi memilih untuk menghias taman di depan panggung.
Dalam kaitan dengan Pembelajaran Sosial Emosional, Pak Suhardi telah membantu menguatkan kompetensi...pada Pak Bandi dan Pak Adi.
A. Manajemen diri
B. Keterampilan berelasi
C. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
D. Kesadaran diri
E. Kesadaran diri


9. Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar. Ia lalu memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Deni. Dari pembicaraan tersebut, dia mengetahui bahwa setiap malam Deni harus membantu Ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak oleh Ibunya, untuk dijual esok pagi. Deni sendiri sebenarnya sudah merasa tidak enak dan ingin berhenti saja dari sekolah untuk bisa fokus membantu ibunya. Bu Wati pun berusaha untuk membimbing dan menyemangati Beni agar tidak berhenti sekolah. Ia menunjukkan pada Deni bahwa sebenarnya ia sangat baik dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan-kegiatan OSIS.
Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah ….
A. Berdiskusi dengan Ibunya Deni, agar dapat memperoleh solusi untuk pendidikan Deni serta keadaan ekonomi Keluarganya
B. Mengingatkan Deni akan sumber kekuatan dalam diri, dari sekitarnya maupun yang diyakini dapat ia lakukan untuk bangkit dari kesulitan
C. Memberikan pendampingan psikologis kepada Deni hingga ia memperoleh sumber dana yang dibutuhkan
D. Secara berkala melakukan supervisi untuk kedisiplinan Deni selama di kelas hingga ia memperoleh kesempatan beasiswa
E. Mengajukan proposal bantuan kepada pihak sekolah bagi siswa yang tidak mampu. Menghimpun dukungan moril dan psikologis dari orang tua murid lain untuk bantu Deni


10. Pak Rino adalah guru pembina OSIS. Pada suatu hari ada kejadian yaitu bendahara OSIS (Tantri) tidak sengaja menghilangkan uang kas OSIS sebesar Rp100.000,00. Pak Bagas kemudian mengajak bicara baik-baik Tantri tentang hal ini. Ia mengingatkan Tantri bahwa sebagai bendahara, ia bertanggung jawab untuk menjaga uang kas OSIS sebaik-baiknya. Ia juga menanyakan Tantri, cara apa yang sebaiknya dilakukan oleh Tantri untuk mengganti uang tersebut. Setelah berdiskusi, akhirnya Tantri mengusulkan untuk mengganti uang yang hilang tersebut dari uang jajannya dengan mencicil selama 1 bulan. Pak Rino menyetujui usulan tersebut, dan mengingatkan Tantri bahwa usulan tersebut berarti akan membuatnya mengurangi jatah jajannya setiap hari. Akhirnya Tantri berhasil mengganti uang tersebut. Tindakan Pak Rino adalah contoh penerapan pembelajaran sosial emosional yang tepat, karena...
A. Berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan integritas, dan memberi contoh dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
B. Bersedia mendampingi serta membimbing murid menghadapi pihak yang merasa dirugikan
C. Membimbing murid untuk mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
D.Proaktif mengajak murid bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri
E. Bersedia membicarakan permasalahan yang terjadi dengan kepala dingin dan diskusi terbuka untuk memperoleh kesepakatan Bersama


11. Salah satu indikator dalam implementasi Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) di kelas dan sekolah yaitu penguatan PSE pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang selaras dengan standar kompetensi guru...
A. pedagogik dan sosial
B. pedagogik dan kepribadian
C. pedagogik, kepribadian, dan sosial
D. kepribadian, sosial, dan professional
E. kepribadian dan social


12. Dimasa pandemi seorang murid SMP mengeluh dan mengalami kebosanan dalam belajar secara daring, tugas menumpuk, PAS tidak belajar, tugas dikerjakan secara asal-asalan dan selalu dikumpulkan melewati batas waktu yang sudah ditentukan. berikut ini potongan percakapan yang dilakukan oleh anak tersebut dengan orang tuanya. ...
Ortu : menurut kamu, seberapa penting mengerjakan tugas pelajaran yang diberikan guru di sekolah?
Anak : sebenarnya sih, mengamankan nilai, dan tugas memacu kita untuk belajar.
Ortu : apa pentingnya kamu mengerjakan tugas dengan baik?
Anak : hidup saya tenang dan saya bisa melaksanakan hobby saya main games.
Ortu : apa pentingnya ketenangan dalam hidup kamu ketika kamu mengerjakan tugas dengan baik?
Anak : saya bisa mengerjakan hal-hal lain seperti main games atau bersantai main musik.
Ortu : Apa hal yang bisa kamu lakukan untuk bisa mnegerjakan dengan baik?
Anak : saya langsung lihat tugasnya kemudian mengerjakan tugasnya tanpa menunda-nunda dalam pengerjaannya
Potongan percakapan di atas yang dilakukan oleh orang tua dengan anaknya merupakan proses...
A. Coaching
B. Supervisor
C. Konseling
D. Mentoring
E. Konsultasi


13. Fajar adalah seorang murid SMP yang sedang mengalami kesulitan belajar. Dia menceritakan bahwa semakin hari pembelajaran semakin susah, semakin banyak dan di rumah dia tidak bisa konsentrasi dan nyaman belajar. Orang tuanya di rumah memiliki usaha kecil yang bergerak dibidang pembuatan kopi bubuk. Suara bising yang dikeluarkan mesin penggiling kopi sangat mengganggu proses belajar Fajar di rumah.
Diantara pertanyaan berikut yang merupakan pertanyaan coaching yang mampu menggali potensi coachee adalah...
A. Apa hal-hal yang bisa kamu lakukan supaya kamu bisa konsentrasi belajar?
B. Apakah ada tempat lain yang membuat kamu nyaman belajar?
C. Mengapa kamu tidak belajar di tempat lain saja yang membuat kamu nyaman?
D. Apakah suara mesin penggiling kopi itu mengganggu belajarmu?
E. Bagaimana kamu menyikapi suasana bising yang ditimbulkan oleh suara mesin itu?


14. Salah satu tujuan supervisi akademik adalah untuk mengembangkan kompetensi guru agar dapat melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk dapat melakukan itu, diperlukan paradigma berpikir bertumbuh dan keberpihakkan pada murid yang memberdayakan.
Coaching menjadi sebuah pendekatan yang memberdayakan, karena diawali dengan paradigma berpikir coaching. Berikut ini yang bukan merupakan paradigma berpikir coaching adalah...
A. Bersikap terbuka dan ingin tahu
B. Fokus pada coach yang mengembangkan coachee
C. Fokus pada coachee
D. Mampu melihat peluang baru dan masa depan
E. Memiliki kesadaran diri yang kuat


15. Dalam proses coaching percakapan perlu diakhiri dengan suatu rencana tindak lanjut yang diputuskan oleh coachee, yang paling mungkin dilakukan dan paling besar kemungkinan berhasilnya. Dalam upaya memberdayakan interaksi tersebut, coach menggunakan prinsip coaching...
A. Memaksimalkan Potensi
B. Mengembangkan Potensi
C. Kemitraan
D. Proses kreatif
E. Interaksi Positif


16. Salah satu tahapan yang harus diperhatikan dalam melakukan percakapan coacing dengan model alur “TIRTA” adalah “ Identifikasi”, dimana Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi. Manakah pernyataan berikut ini, yang bukan merupakan contoh pernyataan dalam tahap identifikasi, yaitu:
A. Apa hambatan atau gangguan yang dapat menghalangi Bapak/Ibu dalam meraih tujuan?
B. Dari skala 1 hingga 10, dimana posisi Bapak/Ibu sekarang dalam pencapaian tujuan Anda?
C. Apa ukuran keberhasilan dalam melaksanakan rencana program Bapak/Ibu?
D. Apa modal kekuatan yang Bapak/Ibu miliki dalam mencapai tujuan tersebut?
E. Kesempatan apa yang Bapak/Ibu miliki sekarang?


17. Salah satu keterampilan utama dalam coaching adalah keterampilan mendengarkan dengan aktif atau sering kita sebut dengan menyimak. Ada beberapa hal yang biasanya menghambat kita untuk menjadi pendengar aktif, salah satunya adalah “asumsi” (sudah mempunyai anggapan tertentu tentang suatu situasi yang belum tentu benar). Manakah dari pernyataan berikut ini yang dapat dilakukan Coach dalam mengatasi permasalahan tersebut?
A. “Barusan saya melihat ibu sepertanya yang sudah prustasi dan mau menyerah. Menurut hemat saya tetep semangat ya Bu”.
B. “Barusan Ibu katakan kalau Ibu merasa buntu. Buntu yang seperti apa yang Ibu maksud? Bisa diceritakan?”
C. “Sepertinya Bapak lemes banget menyampaikan masalah tersebut. Saya melihatnya seperti itu.”
D. “Dari apa yang barusan Bapak ceritakan, saya menangkap ada rasa putus asa dalam diri bapak. Apakah betul seperti itu Pak?”
E. “Kelihatanya ibu sangat antusias sekali ketika membahas topik tersebut. Apakah betul seperti itu Bu?”


18. Berikut adalah model percakapan coaching yang dapat dilakukan supervisor pada percakapan pasca-observasi dalam pelaksanaan supervise akademik, agar guru merasakan kepemilikan akan proses supervisi yang memberdayakan dirinya dan berkelanjutan, yaitu: Kecuali...
A. Memberikan ruang bagi guru berefleksi pada saat analisis hasil data observasi dan melalui percakapan coaching, sehingga guru dapat menemukan sendiri area pengembangan selanjutnya.
B. Mengarahkan guru untuk dapat melakukan peningkatan kinerja dengan bimbingan dan langkah-langkah sesuai saran dan petunjuk supervisor
C. Percakapan idealnya berisikan tujuan percakapan, analisis hasil data observasi, percakapan umpan balik, percakapan perencanaan area pengembangan, dan rencana aksi pengembangan diri.
D. Menggunakan model percakapan untuk refleksi dan percakapan untuk kalibrasi dengan menggunakan data yang telah diambil pada saat kunjungan kelas
E. Menuntun guru dengan pertanyaan berbobot dan proses pemberian umpan balik berbasis coaching, untuk menemukan area pengembangan dan perbaikan diri yang hendak dilakukan,


Demikian informasi tentang Soal & Jawaban Pretest Modul 2 Calon Guru Penggerak yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Soal & Jawaban Pretest Modul 2 Guru Penggerak 2024"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel