Modul 1.1. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara

Apa Saja Filosofi Pendidikan Menurut Ki Hadjar Dewantara? - Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara menjadi titik awal Anda menjadi agen perubahan dan pemimpin pembelajaran dalam transformasi pendidikan di sekolah.

Pada Modul 1.1. ini, kita akan membahas lebih mendalam, dan mendemonstrasikan konsep pemikiran-pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dengan penerapan pendidikan abad ke-21 pada konteks lokal (nilai-nilai luhur sosial-budaya) di tempat asal; serta bersikap reflektif kritis terhadap pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya terhadap konteks pendidikan di daerah asal Anda.




Kerangka Pemikiran KHD



Kata ‘Pendidikan’ dan ‘Pengajaran’ seringkali digunakan bersama-sama, namun sebenarnya pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari pendidikan. Pengajaran adalah pendidikan melalui pemberian ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan anak-anak, baik lahir maupun batin.

Pendidikan (opvoeding) secara umum memiliki berbagai pengertian tergantung pada aliran hidup, baik agama maupun kemasyarakatan, yang memiliki tujuan dan cara mendidik yang berbeda-beda. Meskipun demikian, ada dasar-dasar umum yang sama dalam berbagai jenis pendidikan tersebut.

Secara umum, pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Tujuan pendidikan adalah menuntun segala potensi anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan tertinggi, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.


Dasar Pendidikan yang Menuntun



KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun kodrat anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan tertinggi, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Pendidik berperan menuntun pertumbuhan kodrat anak, seperti petani yang merawat tanaman. Anak diibaratkan seperti biji jagung yang tumbuh optimal dengan perawatan dan kondisi lingkungan yang baik.

Dalam proses menuntun, anak diberi kebebasan dengan bimbingan pendidik agar tidak kehilangan arah. Pendidik membantu anak menemukan kemerdekaan belajar dan memahami tanggung jawab sosial. KHD juga mengingatkan pendidik untuk terbuka terhadap perubahan namun selektif dalam mengadopsi hal-hal baru, menyesuaikan dengan potensi kultural Indonesia.

Pendidikan bertujuan menebalkan kekuatan kodrat anak yang masih samar agar mereka menjadi manusia seutuhnya, bukan seperti kertas kosong yang bisa digambar sesuka hati orang dewasa.


Kodrat Alam dan Kodrat Zaman Menurut KHD



KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berkaitan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam merujuk pada sifat dan bentuk lingkungan anak, sementara kodrat zaman merujuk pada isi dan irama kehidupan.

Pendidikan harus mempertimbangkan kepentingan anak dalam konteks alam dan zaman. Bentuk, isi, dan cara hidup serta penghidupan anak harus disesuaikan dengan dasar dan asas kebangsaan yang tidak bertentangan dengan sifat kemanusiaan.

KHD menekankan bahwa pendidikan harus membantu anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Pendidikan saat ini perlu menekankan Keterampilan Abad ke-21 dan memperhatikan konteks lokal sosial budaya yang berbeda di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam menghadapi pengaruh global, pendidikan harus menyaring konten yang diadopsi, memastikan tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kearifan lokal sosial budaya Indonesia. Kekuatan sosial budaya yang beragam menjadi bagian dari kodrat alam dan zaman dalam mendidik anak.

KHD menegaskan bahwa pendidikan harus sesuai dengan tuntutan alam dan zaman masing-masing. Metode belajar dan interaksi anak di Abad ke-21 berbeda dengan sebelumnya, dan harus menyesuaikan dengan keberagaman musim dan bentangan alam Indonesia serta perkembangan zaman yang dinamis.


Demikian informasi tentang Modul 1.1. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Modul 1.1. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel