Rangkuman Seni Rupa Kelas 7 Unit 4 Kurikulum Merdeka
Ringkasan / Rangkuman Materi Seni Rupa Kelas 7 Unit 4 "Berkarya Seni Untuk Perubahan" Kurikulum Merdeka - Pada bab ini, peserta didik akan mempelajari bagaimana memecahkan sebuah permasalahan nyata di sekitar mereka dengan menggunakan proses berpikir rancang (design thinking) yang umumnya digunakan oleh desainer dan juga penelitian khas seniman.
Ringkasan Materi Seni Rupa Kelas 7 Unit 4
Hubungan Dengan Sejarah Seni Rupa
Dalam seni tradisi, individu berbakat dari masyarakat dipilih untuk membuat karya seni untuk keperluan sehari-hari dan upacara. Namun, dengan kemajuan seni rupa modern di abad ke-20, seni tradisi dan seni rupa yang dipamerkan di galeri atau museum menjadi terpisah, mengurangi keterlibatan langsung seni dalam kehidupan masyarakat. Pasca Reformasi 1998, terjadi pergeseran dengan seniman kembali berkarya di tengah masyarakat dan memberikan dampak langsung.
Contohnya, Tisna Sanjaya yang mengembangkan Imah Budaya di Bandung, menghijaukan dan memperbaiki kawasan Cigondewah, serta Arief Yudi Rahman yang merubah pabrik genting keluarganya menjadi Jatiwangi Art Factory di Majalengka, menjadi pusat seni dan budaya.
Di bidang desain, Singgih Susilo Kartono kembali ke Temanggung untuk mengatasi masalah ekonomi lokal dengan membuat produk radio kayu bersama Magno, juga fokus pada keberlanjutan lingkungan. Ini menunjukkan bahwa seni dan desain yang mengakar pada tradisi lokal dan sumber daya setempat cenderung berkembang dan diakui secara internasional karena keunikan mereka.
A. Merasakan
Dalam sebuah gerakan seni dan desain, umumnya pelaku/pekerja seni membuat identitas visual (logo). Logo dari sebuah kelompok atau merek dimaksudkan untuk membantu dalam penyampaian gagasan tentang kelompok tersebut. Contohnya logo Magno yang berasal dari produk pertama Singgih sebelum radio, yaitu kaca pembesar.
Nama Magno berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yaitu “magnifying” yang berarti memperbesar. Ia ingin semua produk Magno memiliki keunikan bentuk dan juga kesederhanaan yang sama dengan produk pertamanya tersebut. Jika sebuah produk unik dan sederhana, maka nilai keindahannya secara tidak langsung akan mengundang semua orang untuk memperhatikannya secara rinci.
B. Membayangkan
Pada tahap kedua yaitu “Membayangkan”, peserta didik berdiskusi dan menentukan permasalahan apa yang ingin dan mampu mereka selesaikan dengan sebuah karya seni atau desain, serta mengembangkan alternatif solusi seni atau desain.
Pada tahap ini pula, peserta didik bisa mendengarkan bagaimana seorang seniman/desainer/pekerja seni yang ada di sekitar mereka membuat karya yang berdampak pada masyarakat sekitar, baik itu secara ekonomi, sosial, maupun budaya, berikut rinciannya :
1. Latar belakang menjadi seniman/desainer.
2. Karya-karya yang pernah dibuat (boleh melalui gambar atau benda asli).
3. Mengapa karya-karya tersebut dibuat.
4. Bagaimana biasanya proses membuat karyanya.
5. Apakah karya-karya tersebut berdampak pada masyarakat secara ekonomi, sosial, atau budaya? (misalnya, jika seniman membuat UKM kerajinan berarti ada dampak secara ekonomi; jika seniman membuat sanggar berarti ada dampak secara sosial; jika seniman secara rutin mengadakan upacara/pagelaran berarti ada dampak secara budaya).
C. Melakukan
Selanjutnya, peserta didik mengerjakan solusi yang sudah dipilih misalnya poster untuk peningkatan kesadaran yang ditempel di tempat yang menurut mereka perlu (misalnya: untuk menjaga kebersihan sekolah), meskipun peserta didik diperbolehkan untuk mengerjakan solusi yang lebih berdampak (misalnya: membuat rak sepatu di luar mushola, perpustakaan, atau UKS sekolah).
D. Berbagi
Tahap terakhir yaitu peserta didik diharapkan untuk menyiapkan bahan presentasi dalam masing-masing kelompok alur kerja mereka, untuk ditampilkan kepada seluruh kelas, bisa dalam bentuk tulisan (poster) atau presentasi verbal di depan kelas.
Beberapa metode presentasi antara lain :
1. Tinjau karya (gallery walk) : peserta didik membuat poster atau tayangan proses kerja di sekitar kelas maupun di lingkungan sekolah dan secara bersamaan berkeliling untuk melihat dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain, misalnya dengan tulisan.
2. Presentasi kelompok: masing-masing kelompok maju ke depan kelas dan menyampaikan proses kerja mereka secara lisan, dan mendapat tanggapan secara lisan pula dari teman-teman sekelasnya.
Untuk Rangkuman Seni Rupa, Seni Tari, Seni Teater dan Seni Musik Semester 1 dan 2 Kelas 7 Kurikulum Merdeka, secara lengkap dapat dilihat dengan cara klik gambar berikut :
Demikian informasi tentang Rangkuman Seni Rupa Kelas 7 Unit 4 Kurikulum Merdeka yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.
0 Response to "Rangkuman Seni Rupa Kelas 7 Unit 4 Kurikulum Merdeka"
Post a Comment