Rangkuman IPAS BAB 6 Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Ringkasan Materi IPAS Kelas 5 BAB 6 "Indonesiaku Kaya Raya" Kurikulum Merdeka - Laut Indonesia terkenal dengan pemandangan bawah lautnya yang cantik. Ikan yang beragam jenisnya, kerang, tanaman laut, dan terumbu karang menjadi pesona tersendiri lautan Indonesia. Inilah Indonesia kita yang kaya alamnya. Selain memiliki kekayaan di perairan, negara kita juga memiliki kekayaan di daratan, lho! Apa saja kekayaan alam kita? Lalu, bagaimana sebenarnya bentuk negara kita yang kaya ini? Yuk, kita pelajari bersama di bab ini!
Materi BAB 6 IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Topik A: Bagaimana Bentuk Indonesiaku?
Pernahkah kalian melihat peta? Umumnya, peta digunakan untuk menggambarkan kondisi geografis suatu wilayah pada bidang datar dengan skala tertentu. Melalui peta kita bisa melihat bentuk wilayah daerah tempat tinggal, pulau di mana kalian berada, bentuk negara Indonesia hingga bentuk tempat-tempat lain di muka Bumi ini. Banyak informasi yang bisa kalian dapatkan melalui sebuah peta.
Informasi Umum Peta
Ada informasi-informasi umum yang biasanya tercantum dalam sebuah peta, antara lain :
1. Judul peta: Dalam setiap peta perlu ada judul untuk menginformasikan jenis peta.
2. Arah mata angin: sebagai alat bantu untuk menentukan arah mata angin dari peta.
3. Skala: perbandingan ukuran besarnya gambar dengan keadaan yang sebenarnya. Dalam peta di atas, tertulis skala 1:425.000. Artinya, setiap 1 cm dalam peta mewakili 425.000 cm atau 4,25 km pada kondisi aslinya.
4. Simbol: tanda pada peta untuk mewakili kondisi sesungguhnya. Contoh simbol gunung, sungai, kota provinsi, kabupaten, dan sebagainya.
5. Legenda: menjelaskan keterangan simbol pada suatu peta (atau bisa juga pada gambar lainnya).
6. Peta sisipan: peta yang lebih detail yang disisipkan pada peta utama. Pada contoh peta di atas disisipkan peta Kota Mataram yang lebih jelas sebagai ibu kota provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
7. Tata warna: penjelasan simbol warna sebagai penggambaran keadaan tempat di sebuah peta. Seperti warna biru untuk menggambarkan wilayah perairan, hijau untuk dataran rendah, dan kuning sampai ke coklat untuk dataran tinggi.
Letak Geografis Indonesia
Letak geografis adalah lokasi suatu tempat berdasarkan keadaannya di atas permukaan Bumi. Negara maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan atau memiliki kawasan laut yang luas. Ciri-ciri negara maritim, yaitu:
1. Memiliki wilayah laut.
2. Memanfaatkan laut untuk kesejahteraan rakyat.
3. Memiliki transportasi laut.
4. Memiliki perdagangan laut.
5. Memiliki armada militer laut untuk menjaga kedaulatan laut di wilayahnya.
Laut Indonesia yang luas memiliki banyak sekali manfaat, di antaranya:
1. Sumber ikan dan makanan laut lainnya.
2. Tempat wisata laut atau wisata bahari.
3. Energi alternatif, seperti pembangkit listrik tenaga angin.
4. Penghubung antarpulau.
5. Sumber daya lepas pantai, seperti minyak bumi dan gas bumi
6. Sumber garam.
7. Sumber ilmu dan penelitian di bidang kelautan.
Negara Agraris
Negara agraris adalah negara yang sebagian besar rakyatnya bermata pencaharian dengan bercocok tanam. Dengan wilayah daratan yang luas, penduduk di negara agraris dapat mengolah tanah untuk dimanfaatkan menjadi lahan-lahan pertanian dan perkebunan. Hasil bercocok tanaman ini dapat dijadikan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ciri-ciri negara agraris di antaranya:
1. Memiliki wilayah daratan yang luas sehingga bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
2. Memiliki sawah, ladang, dan kebun yang luas.
3. Masyarakatnya memenuhi kebutuhan hidupnya dan berkegiatan ekonomi dari hasil pertanian.
4. Umumnya, negara agraris juga berkaitan dengan bidang peternakan karena pakan ternak yang baik juga dapat dibuat dari hasil pertanian.
Jika kalian perhatikan simbol di peta Indonesia, kalian dapat melihat bahwa Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Abu vulkanik gunung berapi dapat menyuburkan tanah yang berada di sekitarnya. Artinya, tanah di negeri kita berupa tanah subur yang merupakan sumber daya alam yang penting untuk pertanian dan perkebunan.
Budaya Maritim dan Budaya Agraris
Masyarakat yang tinggal di daerah maritim maupun agraris, tentunya memiliki budaya yang dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat dan kondisi alam daerahnya, yaitu budaya maritim dan budaya agraris. Hasil budaya bisa berupa benda (pakaian, alat-alat pekerjaan, alat permainan, rumah, alat transportasi), makanan, dan permainan tradisional.
Topik B: Indonesiaku Kaya Hayatinya
Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman hayatinya. Sebagai negara kepulauan, membuat tempat tinggal kita ini menjadi rumah berbagai jenis flora dan fauna, baik itu di darat maupun di laut. Selain itu, Indonesia juga memiliki beraneka macam suku.
Keanekaragaman hayati menerangkan tentang berbagai macam kehidupan, bisa keanekaragaman genetik atau sifat, jenis (spesies), dan ekosistem. Yuk, kita pelajari bersama mengenai ketiga keanekaragaman ini.
Keanekaragaman Hayati
Macam-macam makhluk hidup yang kalian temukan merupakan keanekaragaman jenis. Makhluk hidup ini juga bisa hidup di lingkungan yang bermacammacam. Ini merupakan keanekaragaman ekosistem. Lalu, bagaimana dengan keanekaragaman genetik?
Mari amati teman-teman yang ada kelas kalian. Walaupun termasuk dalam satu jenis makhluk hidup yang disebut manusia, tetapi manusia berbeda-beda. Ada yang berkulit putih, sawo matang, kuning langsat, atau hitam. Rambutnya pun ada yang lurus, keriting, atau ikal. Walaupun dalam satu keluarga, perbedaan-perbedaan tersebut bisa kalian temukan. Inilah yang dinamakan keanekaragaman genetik.
Perbedaan-perbedaan tersebut dapat terjadi karena dalam setiap makhluk hidup terdapat gen atau pembawa sifat. Gen inilah yang memengaruhi sifat-sifat manusia, termasuk sifat fisik.
Keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia
Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia bisa dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah Indonesia Barat (Asiatis), tengah, dan Timur (Australis). Wilayah tengah disebut juga dengan wilayah peralihan yang memiliki ciri khas tersendiri. Wilayah Timur memiliki kemiripan dengan flora dan fauna di Australia. Adapun wilayah Barat memiliki kemiripan dengan flora dan fauna di Asia.
Flora di Indonesia Barat
Wilayah ini memiliki curah hujan yang tinggi sehingga floranya beraneka ragam. Pada wilayah ini terdapat hutan lebat yang ditumbuhi tanaman, seperti meranti, keruing, rotan, dan jati yang bisa dijadikan kayu pertukangan. Selain itu, ada tanaman kemuning, hutan bakau, dan rawa gambut.
Fauna di Indonesia Barat
Mamalia: umumnya memiliki karakteristik berbadan besar, seperti gajah, badak, rusa, banteng, kerbau, dan sebagainya. Terdapat juga berbagai primata, seperti bekantan, owa jawa, dan orang utan. Reptil: ular, kadal, biawak, buaya, dan sebagainya. Burung: burung hantu, elang, merak, dan sebagainya. Ikan: berbagai macam ikan tawar, seperti pesut mahakam, ikan arwana, dan sebagainya
Flora di Indonesia Tengah
Curah hujan yang rendah dan relatif kering membuat flora di wilayah ini didominasi oleh stepa tropis dan sabana. Contoh flora tipe peralihan, antara lain anggrek, cengkeh, cendana, pala, dan eboni. Flora di daerah pantai akan mirip dengan flora di wilayah Timur sedangkan flora di gurun memiliki kemiripan dengan yang ada di Kalimantan.
Fauna di Indonesia Tengah
Jumlahnya tidak sebanyak wilayah Barat dan Timur. Mamalia: anoa, babi rusa, monyet hitam, kuskus, tarsius, dan sebagainya. Reptil: komodo, buaya, biawak, ular, dan sebagainya. Burung: maleo, kakatua, nuri, rangkong, dan sebagainya.
Flora di Indonesia Timur
Didominasi oleh hutan hujan tropis, hutan musim, dan hutan bakau di daerah pesisir. Contohnya, matoa, pohon sagu, ficus, jati, merbau, dan sebagainya.
Fauna di Indonesia Timur
Memiliki karakteristik ukuran tubuh yang tidak terlalu besar dan mamalianya berkantong. Mamalia: kuskus, kanguru, walabi, landak irian, dan kelelawar. Reptil: kadal, buaya, biawak, ular, dan sebagainya. Burung: cendrawasih, kasuari, nuri, maleo, dan sebagainya.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Berikut beberapa pemanfaatan sumber daya alam.
1. Sebagai sumber bahan pangan. Kita memiliki banyak bumbu, seperti lada, jahe, bawang, lengkuas, kunyit, serai, aneka cabe, dan masih banyak lagi. Bumbu ini membuat olahan masakan nusantara menjadi beragam dan lezat.
2. Sebagai obat-obatan. Banyak obat-obatan yang dibuat dari berbagai jenis hewan atau tumbuhan, di antaranya:
a. Cacing untuk membuat obat tifus.
b. Kulit buah kina untuk obat antimalaria.
c. Kumis kucing untuk mengobati infeksi saluran kencing.
d. Kayu putih sebagai bahan dasar minyak kayu putih.
3. Bahan kosmetik. Tumbuh-tumbuhan juga bisa dijadikan bahan-bahan kosmetik dan perawatan tubuh, seperti lidah buaya untuk penyubur rambut. Serai bisa diolah menjadi lotion atau minyak untuk mengusir nyamuk.
4. Memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tahukah kalian bahwa selain dari kapas, pakaian juga bisa dibuat dari serat nanas, serat pisang, dan eceng gondok? Indonesia memiliki banyak bahan alam yang bisa diolah menjadi bahan untuk membuat pakaian. Selain itu, perkakas dan bahan bangunan juga bisa diolah dari kayu, rotan, atau bambu.
Topik C: Indonesiaku Kaya Alamnya
Selain memiliki sumber daya alam hayati, negara kita juga memiliki sumber daya alam nonhayati. Bisa juga disebut sumber daya alam abiotik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati, seperti tanah, air, dan barang tambang. Minyak bumi, gas alam, besi, emas, perak, dan timah merupakan sebagian dari barang tambang yang menjadi kekayaan Indonesia.
Jenis Sumber Daya Alam
Sumber daya alam (SDA) bisa dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu SDA yang bisa diperbarui dan SDA yang tidak bisa diperbarui. Sumber daya alam yang dapat diperbarui merupakan kekayaan alam yang masih dapat dibudidayakan kembali apabila sudah habis dipakai. Contohnya hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan hasil hutan.
Adapun air, tanah, dan udara merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui dengan cara menjadikannya baru. Air akan langka saat musim kemarau, namun saat musim hujan air akan melimpah. Udara kotor dapat diperbarui dengan cara menanam tumbuhan sehingga udara di sekitar akan kembali bersih dan segar. Adapun tanah yang tidak subur dapat diperbarui melalui pemberian pupuk alami/kompos.
Sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui merupakan SDA yang akan habis jika digunakan terus-menerus. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui meliputi seluruh hasil tambang, seperti minyak bumi, gas alam, emas, dan sebagainya. Karena sulit untuk diperbarui atau membutuhkan waktu yang sangat lama, maka penggunaannya haruslah bijaksana dan disesuaikan dengan kebutuhan kita. Mendaur ulang kembali, seperti daur ulang besi dan logam lainnya serta daur ulang plastik merupakan salah satu cara untuk menjaga SDA ini.
Dampak Pengambilan Sumber Daya dan Upaya Pelestariannya
Kelestarian sumber daya alam akan terancam jika manusia tidak memanfaatkannya dengan bijak. Berikut ini dampak dari pengambilan sumber daya alam dan upaya pelestariannya..
1. Banyaknya hutan gundul. Hutan gundul disebabkan adanya penebangan secara besarbesaran, misalnya untuk keperluan lahan perkebunan atau keperluan pembangunan. Akibatnya, daerah resapan air hujan berkurang sehingga bisa menyebabkan:
a. Banjir
b. Tanah longsor
c. Kekeringan
Upaya pelestarian dapat dilakukan dengan cara reboisasi (penanaman kembali hutan yang gundul), meningkatkan pengawasan oleh polisi hutan, dan penegakan hukum secara tegas bagi pelanggar undang-undang kehutanan.
2. Rusaknya hutan bakau. Fungsi hutan bakau di tepi pantai antara lain untuk menahan gelombang air laut, tempat hidup berbagai hewan dan tumbuhan, serta menjaga keanekaragaman hayati.
3. Lingkungan yang rusak akibat pertambangan. Kegiatan pertambangan merupakan usaha pengambilan sumber daya alam yang biasanya berada di dalam perut Bumi. Beberapa dampak yang ditimbulkan dari kegiatan ini, yaitu:
a. Kerusakan hutan di daerah tambang.
b. Pencemaran udara akibat debu dan asap.
c. Pencemaran air dan tanah akibat limbah buangan tambang.
4. Terancamnya populasi jenis hewan dan tumbuhan. Pemanfaatan flora dan fauna yang tidak diikuti pelestarian akan berakibat pada punahnya jenis hewan dan tumbuhan tertentu, misalnya:
a. kan hiu banyak diburu untuk dimanfaatkan siripnya sebagai bahan makanan yang bernilai tinggi.
b. Orang utan merupakan hewan asli Indonesia. Saat ini, orang utan terancam punah. Hutan tempat tinggal hewan ini berkurang karena banyak dijadikan lahan perkebunan atau karena terjadi kebakaran hutan.
c. Tanaman cendana hampir punah karena dimanfaatkan terus-menerus, namun pelestariannya tidak mudah sehingga jumlahnya semakin berkurang.
Untuk Rangkuman/Ringkasan Materi Kelas 5 IPAS Semester 1 & 2 Kurikulum Merdeka dapat dilihat secara lengkap dengan cara klik gambar berikut :
Demikian informasi tentang Rangkuman IPAS BAB 6 Kelas 5 Kurikulum Merdeka yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.
0 Response to "Rangkuman IPAS BAB 6 Kelas 5 Kurikulum Merdeka"
Post a Comment