Rangkuman B.Indonesia BAB 6 Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 5 BAB 6 Cinta Indonesia Kurikulum Merdeka - Bab ini akan mengajarkan kalian untuk menjadi pribadi yang cinta tanah air melalui pengenalan sejarah lewat wisata ke museum/bangunan bersejarah, mengenal simbol, petunjuk, dan informasi di lokasi wisata, serta menerima dan membuat informasi lewat pengumuman.
Unsur kebahasaan yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah sebagai berikut :
- huruf kapital
- kalimat perintah
- menulis angka dan bilangan
- membaca tatap/memindai (scanning)
- menulis pengumuman
Materi BAB 6 Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Museum adalah tempat penyimpanan koleksi sejarah, seni, budaya, dan ilmu. Mengunjungi museum sangat menyenangkan dan bermanfaat. Mari menambah wawasan sejarah dan menumbuhkan semangat cinta Indonesia lewat wisata museum.
Huruf Kapital
Kaidah Penulisan Huruf Kapital
1. Huruf pertama di awal kalimat.
Contoh :
- Mari menuju ke ruang utama.
- Di mana letak toko itu?
2. Huruf pertama unsur nama orang.
Contoh :
- Bapak Hasan
- Martha Kristina Tiahahu
3. Huruf pertama di awal kalimat dalam petikan kalimat langsung.
Contoh : Atika bertanya, “Kapan tugas itu dikumpulkan?”
4. Huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan.
Contoh :
- Tuhan Yang Maha Esa
- Al-Qur’an
- Katolik
5. Huruf pertama nama gelar yang diikuti nama orang.
Contoh :
- Sultan Hasanuddin
- Haji Agus Salim
- Raden Ajeng Kartini
- Doktor Mohammad Hatta
6. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh :
- suku Sasak
- bahasa Banjar
7. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Contoh :
- Selasa, 17 September 2020
- hari Waisak
8. Huruf pertama nama geografi.
Contoh :
- Biak, Kalimantan Selatan, Jalan
- Kebahagiaan, Danau Limboto,
- Kecamatan Menteng
9. Huruf pertama nama unsur peristiwa sejarah.
Contoh :
- Sumpah Pemuda
- Perjanjian Linggarjati
10. Huruf pertama nama negara, lembaga, organisasi.
Contoh :
- Peraturan Presiden
- Perserikatan Bangsa-Bangsa
Menulis Angka dan Bilangan
Ada dua jenis penulisan angka dan bilangan yang biasa dipakai, perhatikan tabel berikut :
Kaidah Penulisan Angka dan Bilangan
1. Bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf.
Contoh : Sudah dua kali kami berkunjung ke museum itu.
- Jika bilangan ditulis secara berurutan seperti dalam perincian maka ditulis dengan angka/nomor.
- Contoh : PT Berkah Sejahtera memiliki 35 orang karyawan yang terdiri atas 15 karyawan laki-laki dan 20 karyawan perempuan.
2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Contoh : Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Catatan: Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Contoh : Panitia mengundang 250 orang peserta.
Catatan: Angka tidak boleh berada di awal kalimat, seperti: 250 orang peserta diundang panitia.
3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Contoh : Sekolah kami mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk pengembangan perpustakaan sekolah.
4. Angka dipakai untuk menyatakan satuan ukuran.
Contoh :
- panjang -> 8 sentimeter
- berat -> 7 kilogram
- luas -> 10 hektare
- isi -> 10 liter
- waktu -> 5 tahun 7 bulan 3 hari 1 jam 20 menit
- nilai uang -> Rp5.000,00
5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
Contoh :
- Jalan Pulo Raya I No. 15 atau
- Hotel Samudera, Kamar 542
- Gedung Wahana, Lantai II, Ruang 201
6. Penulisan bilangan dengan huruf utuh.
Contoh :
- dua belas (12)
- tiga puluh (30)
- lima ribu (5.000)
Penulisan bilangan dengan huruf pecahan.
Contoh :
- setengah atau seperdua (½)
- tiga perempat (¾)
7. Penulisan bilangan tingkat
Contoh :
- abad XX
- abad ke-20
- abad kedua puluh
Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang isinya menyatakan ajakan, harapan, dan larangan. Kaidah penggunaan kalimat perintah adalah sebagai berikut :
- Kalimat yang sifatnya menyatakan ajakan biasanya dimulai dengan kata ayo, ayolah, mari, marilah.
- Kalimat yang sifatnya menyatakan harapan biasanya dimulai dengan kata hendaknya atau harap.
- Kalimat yang sifatnya menyatakan larangan yang lunak biasanya dimulai dengan kata jangan atau janganlah.
- Kalimat yang sifatnya menyatakan larangan yang keras biasanya dimulai dengan kata dilarang dan dapat diikuti dengan sanksi.
Pengumuman
Pengumuman adalah proses atau cara menginformasikan suatu hal kepada khalayak (umum). Pengumuman ditulis dalam bentuk ringkas, padat, dan jelas. Isi pengumuman harus menjelaskan tentang:
- hal yang diumumkan
- pembuat pengumuman
- penerima pengumuman
- informasi penting (tanggal, tempat, waktu, acara, dan lainnya)
Pengumuman dipajang di tempat-tempat publik dan dapat pula dibacakan di depan khalayak.
Untuk Rangkuman/Ringkasan Materi Kelas 5 Bahasa Indonesia Semester 1 & 2 Kurikulum Merdeka dapat dilihat secara lengkap dengan cara klik gambar berikut :
Demikian informasi tentang Rangkuman Bahasa Indonesia BAB 6 Kelas 5 Kurikulum Merdeka yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.
0 Response to "Rangkuman B.Indonesia BAB 6 Kelas 5 Kurikulum Merdeka"
Post a Comment