Rangkuman B.Indonesia Kelas 11 BAB 5 Kurikulum Merdeka
Ringkasan / Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 11 BAB 5 "Mengembangkan Apresiasi Puisi Bertema Kehidupan Bermaknal" Kurikulum Merdeka - Pada bab ini kalian akan mengidentifikasi perbedaan drama dengan jenis karya sastra yang lain. Kemudian, kalian akan mengetahui unsur-unsur pembangun sebuah pertunjukan drama dan tahap-tahap mempersiapkan sebuah pertunjukan drama yang merupakan tugas akhir bab ini. Kalian juga akan mempelajari pembuatan pamflet sebagai sarana memberitahukan pertunjukan drama kepada calon penonton.
Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 11 BAB 5
A. Menemukan Perbedaan antara Drama, Puisi, dan Prosa
Karya sastra dibagi ke dalam tiga bentuk, yaitu puisi, prosa, dan drama. Bentuk karya sastra puisi dan prosa telah kalian pelajari pada bab-bab sebelumnya. Sekarang saatnya kalian belajar tentang jenis karya sastra yang ketiga yaitu drama.
B. Unsur-Unsur Pembangun Pertunjukan Drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani, dari kata kerja dran yang berarti “berbuat, to act atau to do”. Demikianlah dari segi etimologinya, drama mengutamakan perbuatan, gerak, yang merupakan inti hakikat setiap karangan yang bersifat drama. Moulton mengatakan bahwa “drama adalah hidup yang ditampilkan dalam gerak” (life presented in action). Balthazar Verhagen mengemukakan bahwa “drama adalah kesenian melukis sifat dan sikap manusia dengan gerak” (Slametmuljana dalam Tarigan, 1985: 70). Jadi, drama adalah sebuah cerita yang membawakan tema tertentu dengan dialog dan gerak sebagai pengungkapannya.
Seperti halnya karya sastra yang lain, naskah drama juga tersusun dari bagian-bagian yang disusun secara sistematis. Struktur naskah drama terdiri atas tiga bagian utama, yakni prolog, dialog, dan epilog. Bagian pembuka drama biasanya disebut dengan prolog, sedangkan bagian konflik akan ada di bagian tengah, yaitu disebut dialog, dan bagian terakhir sebagai bagian penutup disebut dengan epilog.
Drama dibangun dari unsur-unsur pembangunnya. Unsur-unsur pembangun sebuah pertunjukan drama adalah tokoh dan perwatakannya, tema, amanat, latar cerita, dan alur cerita. Unsur-unsur pembangun pertunjukan drama tidak terlalu berbeda dengan unsur-unsur pembangun karya prosa. Hal yang berbeda antara unsur pembangun pertunjukan drama dan karya prosa adalah pertunjukan drama lebih menekankan penggunaan lakuan para tokoh dan dialog antartokoh untuk menjelaskan jalan cerita.
Berikut adalah unsur-unsur pembangun drama.
1. Tema merupakan gagasan sentral atau utama yang menjadi dasar disusunnya pentas drama tersebut.
2. Alur atau plot merupakan jalinan cerita dari awal sampai akhir cerita. Jalinan cerita ini berupa jalannya cerita dalam drama yang berupa permasalahan, konflik, klimaks cerita atau permasalahan, dan akhir atau penyelesaian permasalahan. Hal ini biasanya bisa dirangkai dalam tiga kategori besar yaitu, prolog, dialog, dan epilog.
3. Tokoh dan perwatakan tokoh. Tokoh adalah karakter-karakter yang terlibat di dalam pementasan drama yang biasanya diiringi penggambaran perwatakan seperti baik, jahat, penyayang, pendendam. Penggambaran watak tersebut dikembangkan melalui sikap, ucapan, tingkah laku, serta suara.
4. Dialog adalah percakapan antartokoh yang merupakan unsur utama sebuah drama. Dalam dialog yang baik akan tergambarkan jalan cerita dan perwatakan para tokoh.
5. Latar atau setting adalah penggambaran latar kejadian dalam pentas drama. Latar ini bisa berupa latar tempat, waktu, dan suasana.
6. Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan oleh penulis naskah drama dan sutradara lewat pentas drama tersebut.
7. Petunjuk teknis merupakan petunjuk mementaskan atau mengaudiovisualkan naskah drama. Petunjuk teknis juga biasa disebut teks samping.
8. Drama sebagai interpretasi kehidupan adalah unsur yang berupa ide atau gagasan dalam menyusun drama yang merupakan tiruan kehidupan manusia atau miniatur kehidupan manusia yang dipentaskan (Nurgiyantoro 1995: 21).
C. Menulis Naskah Drama Berdasarkan Cerita Pendek
Hal pertama yang harus dipersiapkan sebelum membuat pementasan drama adalah mempersiapkan naskah drama. Ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan sebuah pementasan drama, seperti peran sutradara, kemampuan bermain peran para pemain, keunggulan tata lampu dan efek suara, dan sebagainya.
Berdasarkan tema cerita, pertunjukan drama bisa dikategorikan dalam tiga bentuk. Bentuk pertama adalah bertema tragedi, yaitu bercerita tentang kesedihan dan kemalangan. Bentuk kedua bertema komedi yakni bercerita tentang lelucon dan tingkah laku konyol. Bentuk ketiga bertema tragedi komedi, yaitu bercerita tentang kesedihan yang bercampur dengan lelucon.
Dalam teknik penyajian, pertunjukan drama disajikan dalam dua bentuk. Bentuk yang pertama adalah secara realis yaitu drama disajikan mendekati kenyataan yang sebenarnya baik dalam bahasa, pakaian, dan tata panggungnya. Bentuk yang kedua disajikan dalam bentuk simbolik yaitu dalam pementasannya tidak terlalu mirip dengan yang sebenarnya terjadi. Bentuk simbolis biasanya dilengkapi dan disajikan dengan puisi, musik, tarian, dan tata panggung yang penuh makna simbolis.
Naskah yang telah ditulis oleh penulis naskah kemudian akan digunakan oleh sutradara sebagai panduan pementasan drama. Sutradara bisa menambah atau menguranginya karena disesuaikan dengan situasi pentas, peralatan yang tersedia, penonton yang akan hadir, dan tujuan pementasan drama.
Penulis naskah paling tidak harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Tokoh.
2. Dialog antartokoh.
3. Keterangan lakuan (ditulis dalam tanda kurung).
4. Keterangan latar tempat yang dituangkan dalam pengaturan tata panggung.
5. Keterangan suara/musik pendukung untuk membantu menggambarkan latar suasana.
6. Keterangan tata lampu atau efek lampu untuk menggambarkan latar suasana.
7. Keterangan kostum yang dikenakan oleh para pemain.
D. Mempersiapkan Pertunjukan Drama dengan Tema Tertentu
Secara garis besar, hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pementasan drama meliputi (1) naskah drama, (2) sutradara, (3) para pemain atau tokoh pemeran, (4) tata panggung dan perlengkapan panggung, (5) tata lampu atau efek cahaya, (6) tata musik dan efek suara, (7) kostum, (8) penonton, dan (9) promosi pertunjukan yang akan dilakukan.
E. Mempromosikan Pertunjukan Drama dengan Membuat Pamflet
Pertunjukan drama membutuhkan penonton. Sebelum pertunjukan dimulai panitia harus memberitahukan tentang acara ini kepada masyarakat. Untuk pertunjukan drama biasanya panitia menyediakan pamflet yang akan disebar ke beberapa media, baik media cetak seperti surat kabar maupun media televisi, radio, media sosial, atau internet. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pamflet adalah surat selebaran. Oleh karena itu, pamflet tersebut akan disebarkan kepada masyarakat melalui berbagai media tersebut.
Untuk Rangkuman/Ringkasan Materi Kelas 11 Mapel Bahasa Indonesia Semester 1 & 2 Kurikulum Merdeka dapat dilihat secara lengkap dengan cara klik gambar berikut :
Demikian informasi tentang Rangkuman B.Indonesia Kelas 11 BAB 5 Kurikulum Merdeka yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.
0 Response to "Rangkuman B.Indonesia Kelas 11 BAB 5 Kurikulum Merdeka"
Post a Comment