Rangkuman IPA Kelas 10 BAB 4 Kurikulum Merdeka
Ringkasan / Rangkuman Materi IPA Kelas 10 BAB 4 "Hukum Dasar Kimia di Sekitar Kita" Kurikulum Merdeka - Tujuan pembelajaran adalah setelah mempelajari Bab 4 tentang Hukum Dasar Kimia di Sekitar Kita, peserta didik diharapkan dapat :
1) mendeskripsikan ciri-ciri reaksi kimia,
2) mendeskripsikan jenis-jenis reaksi kimia,
3) mendeskripsikan cara menuliskan persamaan reaksi kimia,
4) menganalisis konsep dan hitungan empat hukum dasar kimia (hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum Dalton, dan hukum Gay Lussac), dan
5) menerapkan hukum dasar kimia untuk menyelesaikan kasus dalam kehidupan sehari-hari.
Rangkuman Materi IPA Kelas 10 BAB 4 Kurikulum Merdeka
A. Ciri-ciri, Jenis, dan Cara Menuliskan Reaksi Kimia
Ciri-ciri Reaksi Kimia adalah reaksi perubahan energi panas atau cahaya, perubahan warna, pembentukan endapan, dan pembentukan gas.
Yang pertama adalah perubahan energi panas dan cahaya. Salah satu contohnya adalah reaksi pembakaran. Pengertian reaksi pembakaran yaitu reaksi antara bahan kimia dengan gas oksigen. Contoh reaksi pembakaran misalnya pembakaran fosfor (P4) sebagai bahan pembuat kembang api. Sifat fosfor (P4) sangat reaktif sehingga saat bertemu gas oksigen (O2) langsung bereaksi menghasilkan panas dan cahaya terang. Mari kita lihat persamaan reaksi pembakaran fosfor.
1 P4 (s) + 5 O2 (g) → 2 P2O5 (g)
Ciri kedua adalah perubahan warna. Keadaan ini dijumpai misalnya pada reaksi perkaratan atau korosi pada benda yang terbuat dari besi. Sama ketentuannya dalam menulis persamaan reaksi kimia setara maka persamaan reaksi perkaratan pada besi adalah karena besi (Fe) bereaksi dengan gas Oksigen (O2) dan air (H2O) menghasilkan lapisan karat yang tipis dan berwarna kemerahan yaitu Fe2O3.xH2O. Persamaan reaksi kimia setara ditulis sebagai berikut.
4 Fe (s) + 3 O2 (g) + 2x H2O (l) → 2 Fe2O3.xH2O (s)
Pembentukan endapan sebagai ciri ketiga. Contohnya adalah endapan berwarna putih (CaCO3) yang ditemui pada reaksi air kapur (Ca(OH)2) yang ditambahkan soda kue (NaHCO3) ke dalamnya. Persamaan reaksi kimia lengkapnya adalah sebagai berikut.
Ca(OH)2 (aq) + NaHCO3 (s) → CaCO3 (s) + NaOH (aq) + H2O (l)
Ciri reaksi keempat yaitu timbulnya gas. Contoh reaksi kimia yang menghasilkan gas antara lain gas karbon dioksida (CO2) yang dijumpai saat melakukan fermentasi anaerob. Reaksi seperti ini dijumpai pada pembuatan pupuk organik cair. Persamaan reaksi kimia setaranya yaitu:
C6H12O6 (l) → 2 C2H5OH (l) + 2 CO2 (g)
Pada sistem SI, mol adalah banyaknya suatu zat yang mengandung partikel elementer (atom, molekul, senyawa, atau lainnya) sebanyak jumlah atom yang terdapat dalam tepat 12 gram karbon (C) bernomor atom 12. Jumlah ini disebut bilangan Avogadro (NA).
B. Empat Hukum Dasar Kimia
Sejarah awal Teori Flogiston
Pada tahun 1669, Johann Joachim Becher seorang ilmuwan kimia Jerman mencetuskan idenya tentang pembakaran logam. Hal ini menjadi dasar munculnya teori flogiston. Dalam teori Becher disebutkan bahwa benda mudah terbakar karena hanya terdapat elemen api (terra pinguis).
Tepatnya pada tahun 1703, Georg Ernst Stahl, seorang ilmuwan kimia Jerman, mengembangkan teori Becher. Ia mengemukakan istilah flogiston yang sebelumnya dikenal dengan nama terra pinguis. Dalam bahasa Yunani flogiston berarti terbakar.
Teori flogiston memang menjelaskan banyak karakteristik terkait pembakaran namun ternyata saat melakukan pembakaran logam justru hal yang sebaliknya terjadi. Akhirnya teori ini dipatahkan karena ternyata jika logam dibakar massanya justru bertambah.
Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Dalam ruang tertutup, zat-zat akan memiliki massa yang sama dengan zat-zat penyusunnya, inilah yang disebut Hukum kekekalan massa.
Contoh :
Seorang siswa memanaskan 10 gram serbuk Zn dengan 2 gram serbuk belerang (S). Hasil percobaan menunjukkan bahwa terbentuk endapan hitam ZnS sebanyak 6,08 gram dan sisa serbuk Zn yang tidak bereaksi adalah 5,92 gram.
a) Tulislah persamaan reaksi kimia setara yang terjadi.
b) Ciri-ciri reaksi kimia yang manakah yang tepat untuk kasus ini?
c) Kesimpulan apakah yang Kalian peroleh?
Pembahasan:
(a) Zn (s) + S (s) → ZnS (s)
(b) Perubahan warna
(c) Zn (s) + S (s) → ZnS (s)
10 g 2 g 6,08 g
Sisa Zn adalah 5,92 g maka Zn yang bereaksi adalah (10 – 5,92) = 4,08 g
Massa zat sebelum bereaksi = (4,08 + 2) g = 6,08 g
Massa zat sesudah bereaksi = 6,08
Kesimpulan: dalam ruang tertutup maka massa zat baik sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
Massa atom relatif dan Massa Molekul Relatif
Massa atom suatu unsur mempunyai istilah massa atom relatif yang diberi notasi Ar. Massa atom relatif merupakan massa atom rata-rata unsur tersebut terhadap 1/12 massa atom C dengan nomor atom 12. Jadi Ar merupakan perbandingan. Dalam bentuk persamaan matematis ditulis sebagai berikut.
Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Hukum perbandingan tetap dikemukakan oleh Joseph Proust. Hukum ini lahir dari eksperimen terhadap air yang massa atom hidrogen dan massa atom oksigennya diubah-ubah. Hasil eksperimen Proust menyatakan bahwa pada berbagai massa hidrogen dan massa oksigen yang bereaksi maka perbandingan massa atom H terhadap massa atom O selalu 1 : 8.
Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
Hukum perbandingan tetap didukung oleh teori atom Dalton. Teori yang dikemukakan oleh John Dalton ini menyatakan atom-atom sejenis membentuk unsur kimia. Unsur tidak dapat diuraikan melalui reaksi kimia. Sedangkan senyawa kimia disusun dari unsur-unsur yang berbeda.
Adapun unsur-unsur yang sama dapat menyusun lebih dari satu senyawa yang berbeda. Pada aspek kuantitatif hukum perbandingan berganda merupakan pengembangan hukum perbandingan tetap. Hukum ini dikemukakan oleh Dalton sehingga dikenal sebagai Hukum Dalton.
C. Hukum Dasar Kimia untuk Menyelesaikan Kasus dalam Kehidupan Sehari-hari
pH adalah ukuran untuk menyatakan tingkat keasaman dalam suatu larutan. Pada kasus ini air rawa adalah larutan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Alat ukur untuk menentukan pH pada air rawa adalah pHmeter digital.
2. Cara penulisan pH adalah p ditulis sebagai huruf kecil sedangkan H ditulis sebagai huruf kapital. H singkatan dari ion Hidrogen (H+). Ion H adalah atom H yang melepaskan 1 elektron. p singkatan dari Bahasa Jerman yaitu potenz yang artinya power atau kekuatan.
3. Skala pH dari angka 0 hingga 14 pada nilai Kair = 10-14. Skala pH tanpa satuan.
4. Nilai pH 7 merupakan keadaan netral sehingga pH di bawah 7 adalah kondisi asam sementara pH di atas 7 bersifat basa.
5. Tingkat keasaman dihitung berdasarkan jumlah ion hidrogen (H+) dalam larutan. Dalam hal ini pH mengukur jumlah ion hidrogen dari suatu molekul asam yang larut di dalamnya. Pada kasus ini molekul asam dalam air rawa dianggap asam humat yang diberi notasi umum misalnya HA. Asam humat melarutkan ion hidrogen (H+) ke dalam air rawa.
6. Jumlah ion hidrogen dinyatakan dalam satuan M (molar). Molar merupakan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan. Dalam hal ini larutan adalah air rawa. Sedangkan asam humat adalah zat yang terlarut dalam air rawa tersebut.
7. Untuk memudahkan penulisan maka tingkat keasaman dinyatakan dalam bentuk logaritma basis 10 dengan persamaan berikut.
pH = – log [H+]
[H+] = 10–pH
Misalnya jika pH = 2 maka:
2 = – log [H+]
[H+] = 10-2 M (artinya 0,01 mol ion hidrogen dalam 1 liter air rawa).
Untuk Rangkuman / Ringkasan Materi Mapel IPA Kelas 10 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka BAB lainnya dapat dilihat secara lengkap dengan cara klik gambar berikut :
Demikian informasi tentang Rangkuman IPA Kelas 10 BAB 4 Kurikulum Merdeka yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.
0 Response to "Rangkuman IPA Kelas 10 BAB 4 Kurikulum Merdeka"
Post a Comment