Rangkuman IPS Kelas 10 Tema 4 Kurikulum Merdeka
Ringkasan / Rangkuman Materi IPS Kelas 10 BAB 4 "Geografi: Manusia, Ruang, dan Lingkungan" Kurikulum Merdeka - Pada bagian ini peserta didik akan belajar perkembangan ilmu geografi secara singkat, pendekatan geografi, obyek geografi, konsep dan prinsip geografi, peta, penginderaan jauh, Sistem Informasi Geografis (SIG), melakukan penelitian geografi, serta fenomena geosfer. Interaksi antarsfera dan manusia menjadi fokus kajian di bagian ini. Termasuk manfaat peta, penginderaan jauh, dan SIG bagi interaksi manusia dan sfera.
Rangkuman Materi IPS Kelas 10 Tema 4 Kurikulum Merdeka
A. Pengantar Ilmu Geografi
Geografi dikategorikan sebagai ilmu karena diselenggarakan secara sistematis. Sebagai sebuah ilmu, geografi tidak hanya memberikan gambaran tentang bumi tetapi juga kegiatan lebih lanjut seperti penelitian dan analisis, baik dari segi fisik maupun sosial.
1. Perkembangan Ilmu Geografi
Geografi muncul sejak abad ke-300 SM ketika bangsa Yunani melalui Eratosthenes, memperkenalkan geografi sebagai gambaran atau tulisan permukaan bumi (Maryani, 2006). Secara etimologis, dalam bahasa Yunani kata geografi berasal dari kata “geo” yang berarti bumi dan “graphia” berarti gambaran. Dengan demikian, geografi didefinisikan sebagai studi tentang tempat dan hubungan antara manusia dan lingkungannya. Beberapa tokoh seperti Aristoteles, Strabo, Ptolemeus, dan Herodotus kemudian mengembangkan ilmu geografi.
ilmu geografi juga dikembangkan oleh bangsa Arab yaitu oleh Idrisi, Ibnu Battutah, dan Ibnu Khaldun. Mereka melakukan perjalanan ke berbagai penjuru negeri yang bertujuan meningkatkan pengetahuan mereka tentang dunia. Dalam salah satu karyanya, Travels in Asia and Africa 1325-1354, Ibnu Battutah mendeskripsikan bentang alam lingkungan yang ia kunjungi, sekaligus aspek budaya, ekonomi, dan politik suatu masyarakat.
Di Nusantara, perkembangan ilmu geografi diperkenalkan oleh Alfred Russel Wallace, naturalis asal Inggris. Wallace menjelajahi Malaka, Singapura, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Ambon, hingga Papua pada tahun 1854–1862. Kisah perjalanan Wallace kemudian diterbitkan pada 1869 dengan judul The Malay Archipelago.
Berdasarkan KBBI, geografi adalah ilmu tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi. Geografi menjelaskan sifat bumi melalui fenomena alam serta interaksi dengan manusia sebagai penghuninya.
2. Obyek Studi Ilmu Geografi
Terdapat dua obyek studi dalam ilmu geografi yaitu obyek material dan obyek formal.
- Obyek material adalah hal pokok yang dapat diamati dan dikaji dalam ilmu geografi. Hal pokok tersebut bersifat bendawi dan nyata. Hal ini disebut obyek material atau berbentuk “materi” yang dapat diamati.
- Obyek formal adalah pendekatan atau cara memahami fenomena geosfer yang terjadi di permukaan bumi dan menjadi sebab geografi dipelajari. Fred K. Scaefer, seorang ahli geografi, menyatakan obyek formal geografi adalah ilmu yang terkait dengan cara mengatur pembagian keruangan di permukaan bumi.
3. Aspek Ilmu Geografi
Kajian Ilmu geografi mencakup dua aspek yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Berikut penjelasannya:
- Aspek fisik adalah aspek non-manusia yang memengaruhi kehidupan manusia, yaitu aspek topologi (terkait dengan letak, luas, bentuk, dan batas suatu wilayah), aspek biotik (terkait dengan flora dan fauna), dan aspek abiotik (terkait dengan kondisi tanah, air, dan iklim).
- Aspek sosial adalah yang terkait dengan tempat dan cara manusia hidup serta berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Aspek sosial ini akan melihat dari dimensi ekonomi, budaya, politik, dan kondisi sosial suatu masyarakat.
4. Pendekatan Geografi
Terdapat tiga pendekatan yang menjadi cara berpikir geografi yaitu:
- Pendekatan keruangan (spatial approach). Pendekatan keruangan adalah cara pandang yang menekankan pada lokasi atau tempat (ruang) fenomena geosfer terjadi serta fenomena yang terjadi.
- Pendekatan Lingkungan/Ekologi (ecological approach). Pendekatan lingkungan merupakan cara pandang yang memfokuskan pada aspek lingkungan fisik tempat fenomena geosfer terjadi.
- Pendekatan Kompleks Wilayah (regional complex approach). Sedangkan pendekatan kompleks wilayah adalah cara pandang yang menggabungkan dua pendekatan yaitu keruangan dan ekologi dalam menjelaskan fenomena geosfer
5. Konsep Geografi
Konsep geografi merupakan hal pokok yang menjadi kekhasan ilmu geografi dalam menjelaskan berbagai fenomena geografis. Terdapat beberapa konsep utama dalam geografi yaitu:
- Konsep lokasi. Konsep lokasi dalam geografi menjelaskan fenomena geosfer yang terkait dengan letak.
- Konsep Jarak. Konsep ini mengacu pada rentang dua lokasi. Jarak adalah pemisah alami. Jarak berkaitan dengan lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan dasar hidup.
- Konsep keterjangkauan. Keterjangkauan berkaitan dengan kondisi permukaan bumi. Contohnya suatu daerah terisolasi karena kondisi permukaan bumi yang sulit dijangkau.
- Konsep Pola. Pola adalah karakteristik ketergantungan pada berbagai fenomena geografis suatu tempat atau ruang di permukaan bumi.
- Konsep Morfologi. Konsep morfologi mengacu pada gambaran dan bentuk suatu tempat di permukaan bumi akibat kekuatan endogenik dan eksogenik.
- Konsep Aglomerasi (pengelompokan). Konsep ini mengacu pada kondisi persebaran dan pengelompokan suatu wilayah yang relatif memusat dan saling menguntungkan.
- Konsep Nilai Guna. Nilai guna merupakan fenomena geografis atau sumber daya alam di permukaan bumi yang saling berhubungan antarwilayah.
- Konsep Interaksi atau Saling Ketergantungan. Interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang dapat menghasilkan fenomena, tampilan, dan masalah baru.
- Konsep Diferensiasi Area. Diferensiasi area sesuai dengan karakteristik antarwilayah di permukaan bumi.
- Konsep Keterkaitan Antar-ruang. Konsep ini mengacu pada derajat keterkaitan antarwilayah. Keterkaitan antar-ruang menunjukkan keterkaitan yang tersebar antara satu fenomena dan fenomena lainnya, baik fenomena fisik maupun nonfisik.
6. Prinsip-Prinsip Geografi
Prinsip geografis merupakan fondasi untuk menganalisis dan mengungkap fenomena geografis di permukaan bumi. Terdapat empat prinsip geografi yaitu:
- Prinsip Persebaran. Prinsip ini menjelaskan persebaran yang tidak merata antarwilayah baik tentang aspek fisik dan aspek sosial.
- Prinsip Interrelasi. Prinsip ini menjelaskan keterkaitan antarfenomena baik aspek fisik maupun aspek sosialnya.
- Prinsip Deskripsi. Prinsip deskriptif geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih lanjut tentang fenomena geografis dan masalah yang dianalisis.
- Prinsip Korologi. Prinsip ini akan menjelaskan fakta dan fenomena geografis, fakta dan masalah dilihat dari persebaran, keterkaitan, dan interaksinya dalam suatu wilayah atau ruang.
7. Memahami Bencana
Mengacu pasal 1 dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, definisi bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Beberapa penjelasan mengenai bencana sebagai berikut:
- Bencana alam adalah peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor (pasal 1, ayat 2).
- Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit (pasal 1 ayat 3).
- Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana (pasal 1 ayat 6).
- Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna (pasal 1 ayat 7)
- Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (pasal 1 ayat 9).
Hal penting dari siaga bencana adalah melakukan mitigasi bencana. Beberapa langkah yang dapat kalian lakukan adalah: (1) Mengenali kondisi geografis daerah kalian dengan baik berikut potensi bencana yang mungkin terjadi; (2) Belajar dari peristiwa bencana sehingga lebih sigap dalam menghadapi potensi bencana; (3) Mengetahui cara untuk penyelamatan dan evakuasi.
8. Peta, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis
a. Peta
Peta berdasarkan KBBI adalah gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya; atau representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat, seperti batas daerah, sifat permukaan; denah.
Sebagai gambar dan representasi sebagian fitur permukaan bumi, maka peta menyajikan informasi geografis mengenai kenampakan alam dan budaya yaitu batas wilayah, perkampungan, kota, jalan, sungai, laut, rawa, gunung, pegunungan, danau, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari dan teknik membuat peta secara khusus adalah kartografi.
Terdapat berbagai jenis peta yang dibuat sesuai dengan tujuannya. Misalnya jenis peta umum dan peta tematik. Selain itu juga terdapat berbagai bentuk peta, menurut Waluyo (2015) terdapat dua bentuk peta yaitu peta dua dimensi dan peta tiga dimensi. Peta tiga dimensi contohnya prototipe relief permukaan bumi pada maket. Lalu berdasarkan tingkat keakuratan, Waluyo (2015) membagi jenis peta menjadi peta terresterial dan peta hasil penginderaan jauh melalui foto satelit.
b. Penginderaan Jauh
Komponen dari sistem penginderaan jauh berdasarkan Somantri (2009) adalah sumber tenaga, atmosfer, obyek penginderaan jauh, sensor (alat yang menerima pantulan spektrum elektromagnetik), detektor (alat perekam), dan wahana (satelit, pesawat terbang, pesawat ulang alik).
Adapun hasil dari penginderaan jauh setelah data diterima dan diolah maka hasilnya adalah:
- Citra foto berupa potret obyek di permukaan bumi.
- Citra nonfoto adalah hasil penginderaan jauh yang tidak menggunakan sensor kamera tetapi sensor, gelombang elektromagnetik dan wahana.
Manfaat penginderaan jauh bagi manusia :
- Memberikan informasi tentang kondisi permukaan bumi
- Menggambarkan bentuk muka bumi yaitu bentang alam (relief), termasuk daerah cekungan.
- Membantu untuk melakukan tindakan antisipasi dan preventif tentang kondisi permukaan bumi yang berpotensi terjadi bencana, sehingga pemangku kebijakan dapat memutuskan tindakan yang terbaik.
c. Integrasi Teknologi: Sistem Informasi Geografis (SIG)
Secara sederhana, SIG dapat dipahami sebagai integrasi teknologi dan data spasial (wilayah) yang menghubungkan berbagai data lain untuk digabungkan, dipetakan, dan dianalisis.
Sebagai sistem, SIG terdiri dari beberapa komponen yaitu perangkat keras (komputer), perangkat lunak (software), orang yang menjalankan, serta aplikasi sehingga dapat menghasilkan data geografis. Data-data tersebut berasal dari citra foto, citra nonfoto, peta, data pendukung lain, pengamatan, dan pengukuran lapangan untuk diolah menjadi sistem informasi geografis.
Contoh dari produk SIG adalah data dan peta sumber daya alam, peta lahan kritis, peta tata guna lahan, peta curah hujan, peta perikanan, dan masih banyak lagi.
9. Penelitian Geografi
Penelitian menurut KBBI adalah 1). Pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; 2) Kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis untuk memecahkan suatu persoalan;
Beberapa langkah yang bisa kalian lakukan ketika melakukan penelitian geografi:
- Tentukan topik atau kasus yang hendak diteliti.
- Susunlah rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang hendak diteliti. Ingat dengan tiga pendekatan geografi yaitu keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah.
- Carilah dari berbagai sumber yang terkait dengan kasus atau topik yang hendak diteliti, hal ini disebut sebagai mencari informasi dari penelitian terdahulu.
- Susunlah hipotesis berupa kesimpulan sementara sebelum melakukan penelitian.
- Tentukan metode penelitian yang hendak digunakan, apakah akan menggunakan metode penelitian kuantitatif atau metode campuran (kualitatif dan kuantitatif)? Tentukan sampel dan responden sesuai dengan obyek yang dikaji.
- Pengumpulan data untuk mencari informasi yang relevan dan dibutuhkan, baik dari data primer dan data sekunder.
- Analisis data dengan memaknai dan melakukan interpretasi.
- Analisis data dengan keterkaitan antarvariabel, tabulasi, klasifikasi, pemetaan, dan pengujian statistik.
- Tulislah laporan penelitian
B. Fenomena Geosfer di Indonesia
fenomena geosfer adalah suatu peristiwa yang terjadi di permukaan bumi seperti, atmosfer (selubung gas), litosfer (batuan), pedosfer (tanah), biosfer (organisme hidup), hidrosfer (air), serta antroposfer (manusia). Selain itu fenomena geosfer dapat dipahami sebagai interaksi dan keterkaitan antara biosfer, hidrosfer, litosfer, pedosfer, atmosfer, dan manusia.
Terdapat enam sfera di bumi yang akan pelajari. Misalnya, ketika kalian belajar tentang bebatuan, lapisan bumi, vulkanisme, hal itu merupakan bagian dari dari litosfer. Berikut enam sfera yang menjadi unsur geosfer dan keterkaitan antarunsur tersebut.
1. Litosfer
Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang terdiri dari batuan. Litosfer mencakup kerak bumi (crust) yang merupakan lapisan kulit bumi terluar, letak dari kerak bumi di atas selimut bumi/mantel (mantle).
Lapisan bumi pada bagian selimut bumi/mantel memiliki ketebalan 2.890 km yang terdiri dari batuan yang mengandung zat besi dan logam. Pada lapisan selimut bumi dibagi menjadi dua yaitu mantel bawah (lower mantle) dan mantel atas (upper mantle).
Inti bumi (core) merupakan bagian bumi terdalam yang terdiri dari inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core). Bagian dari inti luar terdiri dari lapisan yang berbentuk logam cair yang mengandung besi, nikel, dan belerang. Bagian inti dalam terdiri dari lapisan padat dan cair yang mengandung besi dan nikel yang sangat panas.
Terdapat dua bagian litosfer yaitu
- Lapisan SIAL. Lapisan sial adalah lapisan kerak bersifat padat dengan ketebalan rata-rata 35 km. Kerak bumi terbagi dua yaitu kerak benua (daratan) dan kerak samudera (lautan).
- Lapisan SIMA. Lapisan ini mengandung mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan ini bersifat elastis dengan ketebalan rata-rata 65 km.
2. Pedosfer
Pedosfer adalah salah satu unsur sfera yang dapat dipahami sebagai lapisan tanah. Ilmu yang mempelajari secara khusus tentang tanah adalah pedologi. Unsur tanah berupa batuan hasil pelapukan yang bercampur dengan sisa-sisa bahan organik. Pengaruh perubahan pada tanah disebabkan oleh iklim, suhu, air, material batuan, organisme, dan ketinggian suatu daerah.
Beberapa contoh jenis tanah adalah tanah vulkanis, tanah alluvial, tanah gambut, tanah latosol, tanah kapur, dan masih banyak lagi.
3. Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan-lapisan udara yang mengelilingi bumi, Pada sfera ini berbagai fenomena seperti cuaca, suhu, angin, penyinaran matahari, awan, kelembapan udara, dan hujan terjadi. Lapisan atmosfer sangat penting bagi kehidupan. Pada lapisan inilah terdapat udara yang kita hirup. Lapisan atmosfer juga menghantarkan berbagai gelombang elektronik yang memungkinkan kita bisa menikmati radio, internet, dan acara televisi.
Komposisi pembentuk gas atmosfer adalah nitrogen, oksigen, argon, karbondioksida, serta unsur-unsur lainnya. Sementara kandungan nitrogen dengan 78, 08% dan oksigen dengan 20,95% merupakan bagian terbesar dari gas terdapat di atmosfer. Salah satu fungsi lapisan atmosfer adalah melindungi kehidupan di bumi dari radiasi sinar ultraviolet, meteor, komet, asteroid serta benda-benda langit lainnya.
4. Hidrosfer
Secara sederhana hidrosfer dapat dipahami sebagai lapisan air yang terdapat di bumi. Hidrosfer mencakup semua air yang terdapat di bumi baik dalam bentuk cair, padat (es), dan gas (uap air). Air yang terdapat di bumi seperti laut, samudera, sungai, danau, mata air, air tanah, air hujan, rawa-rawa adalah bagian dari hidrosfer.
Beberapa hal yang terkait dengan siklus air dengan atmosfer dan sfera yag lain adalah penguapan, sublimasi, transpirasi, evapotranspirasi, kondensasi, adveksi, hujan, aliran permukaan air dan rembesan air.
Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas tanpa melalui proses pencairan. Hal ini terjadi pada es yang menguap tanpa melalui proses pencairan. Transpirasi adalah proses keluarnya atau hilangnya air dari tanaman. Evapotranspirasi adalah gabungan antara penguapan dan transpirasi yaitu proses penguapan dan pelepasan air dari tanaman di atmosfer. Kondensasi adalah pengembunan atau perubahan wujud uap air menjadi cair. Adveksi adalah pergerakan butiran air dalam bentuk awan ke tempat lain yang dikarenakan oleh pengaruh angin.
5. Biosfer
Biosfer secara sederhana dapat dipahami sebagai mahluk hidup yaitu tumbuhan, hewan, dan mikroba yang terdapat di bumi. Beberapa aspek penting dari biosfer adalah keanekaragaman hayati, ekosistem (interaksi mahluk hidup dengan lingkungannya), biota (flora dan fauna yang terdapat di suatu daerah) dan bioma (ekosistem besar di suatu wilayah yang terdiri atas flora dan fauna yang membentuk karakteristik, seperti vegetasi).
Terdapat berbagai macam jenis bioma yaitu bioma hutan tropis, bioma tundra, bioma sabana, bioma hutan bakau, bioma stepa, bioma gurun, bioma hutan lumut dan masih banyak lagi.
6. Antroposfer
Antroposfer secara sederhana dapat dipahami sebagai manusia. Sebagai bagian dari sfera yang lain, antroposfer terkait dengan hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya atau sfera yang lain.
Untuk BAB lainnya dapat dilihat secara lengkap pada Ringkasan/Rangkuman Materi IPS Kelas 10 Semester 1 dan 2 dengan cara klik gambar berikut :
Demikian informasi tentang Rangkuman IPS Kelas 10 Tema 4 Kurikulum Merdeka yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.
0 Response to "Rangkuman IPS Kelas 10 Tema 4 Kurikulum Merdeka"
Post a Comment