Rangkuman IPA Kelas 10 BAB 2 Kurikulum Merdeka
Ringkasan / Rangkuman Materi IPA Kelas 10 BAB 2 "Virus dan Peranannya" Kurikulum Merdeka - Pada Bab 2 ini akan mempelajari tentang apa itu virus, bagaimana cara virus bereproduksi, apa peranan virus dan bagaimana solusi pencegahan penyebaran virus.
Sepanjang belajar tentang bab ini, peserta didik akan mengerjakan proyek setahap demi setahap yang berkaitan dengan penyakit akibat virus untuk menemukan solusi pencegahan penyebaran virus itu dan mengkampanyekan hasil penyelidikan peserta didik kepada masyarakat luas agar mereka terhidar dari bahaya virus.
Rangkuman Materi IPA Kelas 10 BAB 2 Kurikulum Merdeka
1. Apakah itu Virus?
Virus ini tidak kasat mata tetapi sangat berbahaya. Seperti apakah virus itu? Apakah virus tergolong mahkluk hidup? Bagaimana bentuknya?
Diameter virus berkisar antara 20 nanometer (nm) hingga 400 nanometer (nm). Oleh karena itu virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Partikel lengkap virus, yang disebut dengan virion, terdiri atas asam nukleat yang dibungkus oleh protein pelindung yang disebut dengan kapsid.
Asam nukleat memiliki peranan penting dalam proses perbanyakan diri virus pada inang. Tanpa asam nukleat virus tidak akan bisa memerintahkan sel inang untuk membuat bagian-bagian partikel virus.
Berdasarkan jenis asam nukleat yang menyusunnya, virus dikelompokkan menjadi virus DNA dan virus RNA. Virus DNA adalah virus yang memiliki asam nukleat berupa DNA (asam deoksiribonukleat) sedangkan virus RNA adalah virus yang memiliki asam nukleat berupa RNA (asam ribonukleat).
Kapsid tersusun atas subunit protein identik yang disebut dengan kapsomer. Beberapa virus memiliki amplop (membran lipoprotein) yang berasal dari sel inang. Bentuk virus beranekaragam, ada yang berbentuk heliks, polihedral, amplop/spherikal dan kompleks.
Contoh virus yang berbentuk heliks adalah Tobacco mosaic virus, contoh virus yang berbentuk polyhedral adalah adenovirus, contoh virus yang berbentuk amplop adalah virus influenza sedangkan yang kompleks contohnya adalah bakteriofage (virus pemakan bakteri).
2. Bagaimana Virus Bereproduksi?
Unit terkecil dari mahkluk hidup adalah sel, sedangkan virus tidak memiliki komponen sel selain asam nukleat. Dengan demikian dilihat dari strukturnya virus bukanlah mahkluk hidup. Satu-satunya ciri mahkluk hidup yang dimiliki oleh virus adalah mampu bereproduksi.
Virus dapat memperbanyak diri hanya jika berada dalam sel inang. Struktur tubuh virus pada bagian luar memiliki protein reseptor. Virus dapat menginfeksi apabila struktur tersebut cocok dengan protein reseptor pada membran sel inang.
Proses memperbanyak diri virus disebut dengan replikasi. Replikasi virus terdiri dari siklus litik dan lisogenik. Virus melakukan siklus litik dan lisogenik tergantung pada virulensi atau ketahanan sel inang terhadap virus penginfeksi. Jika sel inang memiliki ketahanan yang lemah maka virus dapat melakukan siklus litik.
Sebaliknya, jika sel inang memiliki ketahanan yang tinggi maka virus melakukan siklus lisogenik. Pada siklus litik perkembangbiakan virus diawali dengan tahap melekatnya virus pada sel inang, kemudian penetrasi asam nukleat virus ke dalam sel inang.
Tahap selanjutnya adalah asam nukleat virus akan memerintah sel inang untuk mensintesis asam nukleat dan bagian tubuh virus untuk dirakit menjadi tubuh virus baru. Akhir siklus ini sel inang pecah dan mengeluarkan banyak virus baru.
Berbeda dengan siklus litik, pada siklus lisogenik sel inang akan tetap membawa asam nukleat virus meskipun sel inang memperbanyak dirinya. Siklus lisogenik ini dapat beralih ke siklus litik. Berikut adalah gambar proses replikasi virus.
3. Peranan Virus
Sesungguhnya virus juga bermanfaat untuk kehidupan manusia. Baculovirus adalah virus yang menyerang serangga dan artropoda sehingga dimanfaatkan sebagai biopestisida di lahan pertanian. Kemampuannya dalam melemahkan inangnya dimanfaatkan dalam pengobatan biologis untuk melemahkan atau membunuh bakteri, jamur atau protozoa yang bersifat patogen.
Dalam dunia kesehatan, virus dapat dijadikan sebagai agen anti kanker dan bahan pembuat vaksin. Virus oncolytic digunakan sebagai agen anti kanker. Virus tersebut selektif untuk memilih sel kanker sehingga menginfeksi dan merusak sel kanker tanpa merusak sel yang sehat.
Pada pembuatan vaksin, diperlukan virus inaktif atau bagian struktur tertentu pada virus sebagai protein khusus yang akan memacu terbentuknya respon kekebalan tubuh untuk melawan suatu penyakit. Ketika tubuh terpapar oleh virus yang dilemahkan ini, limfosit akan aktif dan membentuk antibodi untuk mengikat virus agar tidak menginfeksi sel targetnya.
Uniknya sistem imun kita akan mengingat virus yang pernah masuk sehingga jika terpapar yang kedua kalinya tubuh akan lebih cepat mengatasi infeksi virus tersebut.
4. Cara Mencegah Penyebaran Virus
Setiap virus menyebar dengan cara tertentu. Virus Dengue yang menyebabkan demam berdarah menyebar dengan perantara nyamuk Aedes aegypti, virus varicella zoster yang menyebabkan cacar menyebar melalui sentuhan dengan penderita, percikan cairan tubuh penderita atau sentuhan terhadap benda yang sebelumnya disentuh oleh penderita, sedangkan HIV menyebar melalui injeksi langsung ke aliran darah, kontak membran mukosa atau jaringan yang terluka dengan cairan tubuh tertentu (darah, ASI, semen) penderita.
Khusus untuk virus corona yang melanda dunia saat ini virus menyebar melalui droplet yang dikeluarkan oleh penderita melalui bersin, batuk atau saat pederita berbicara. Penyebarannya sangat cepat dan mudah terjadi tanpa disadari oleh pembawanya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengurangi penyebaran virus corona ini.
Cara pertama yaitu tindakan yang bersifat fisik. Virus corona menyebar melalui droplet penderita yang akan jatuh beberapa meter dari penderita, sehingga disarankan agar terdapat jarak kurang lebih 2 meter ketika berinteraksi dengan seseorang.
Cara kedua adalah tindakan yang menggunakan bahan kimia. Salah satu cara agar virus tidak dapat menginfeksi sel inang adalah dengan merusak struktur amplop tersebut. Penggunaan sabun dan air dapat merusak struktur amplop pada virus. Sabun mengandung zat mirip lemak yang disebut amphiphiles, yang secara struktural sangat mirip dengan lipid di amplop virus corona.
Cara pencegahan yang ketiga bersifat biologis. Untuk bertahan dari serangan penyakit, tubuh manusia memiliki sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan spesifik pada manusia memiliki kemampuan pertahanan yang kuat untuk menghadapi patogen tertentu. Tubuh mampu mengingat patogen tertentu yang pernah menyerang sehingga dapat segera membentuk antibodi untuk melawannya.
Untuk Rangkuman / Ringkasan Materi Mapel IPA Kelas 10 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka BAB lainnya dapat dilihat secara lengkap dengan cara klik gambar berikut :
Demikian informasi tentang Rangkuman IPA Kelas 10 BAB 2 Kurikulum Merdeka yang bisa Sinau-Thewe.com bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.
0 Response to "Rangkuman IPA Kelas 10 BAB 2 Kurikulum Merdeka"
Post a Comment